essay Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) - Hamidi Putra Soddara
Headlines News :
Home » » essay Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

essay Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

Written By Unknown on Saterdag 07 November 2015 | 19:58



Essay.
Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Oleh
Hamidi            :  2012120026
Prodi : manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN,
             Maka hal ini mahasiswa mempunyai peran yang sanga penting dalam masyarakat ekonomi asean karena Mahasiswa, sebagai agent of change (agen perubahan) tentunya tidak dapat diam berpangku tangan. Sebagai elemen yang mendapatkan impact yang lumayan besar dengan adanya kebijakan MEA, tentu mahasiswa harus segera bersiap-siap dan mulai serius dan fokus menghadapi MEA. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan mahasiswa:
1.       Pertama, mahasiswa harus meningkatkan kualifikasinya untuk menghadapi MEA. Mahasiswa saat ini bukanlah mahasiswa pencari IPK, akan tetapi harus bisa menjadi mahasiswa yang memiliki kompetensi dan memiliki skill yang cukup untuk menghadapi tantangan MEA, tanpa memandang berapapun IPK-nya. Masyarakat Indonesia pada saat ini mulai sadar pentingnya softskill, terutama dalam kemampuan berbahasa asing dan bakat-bakat individu, sehingga sudut pandang “mahasiswa baik adalah yang IPKnya baik” mulai sedikit meluntur. Maka softskill sangat penting untuk dikuasai terutama yang menunjang mahasiswa untuk mendapatkan karir yang baik.
2.      Kedua, mahasiswa adalah agent of change. Mahasiswa tidak hanya berkewajiban untuk merubah dirinya sendiri, akan tetapi juga berkewajiban untuk mengubah masyarakat sekitarnya agar semakin aware terhadap MEA. Disinilah peran sosial masyarakat sangat penting. Mahasiswa, sehari-harinya hidup dalam lingkungan sosial masyarakat. Mahasiswa berinteraksi dengan banyak pihak dan elemen masyarakat diantaranya: kos, warteg, masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya, atasan dan sesama pegawai apabila bekerja part time, dan lain-lain. Kemudian, mahasiswa merupakan penghubung dari kehidupan kampus yang ilmiah dengan kehidupan sosial masyarakat yang sebenarnya. Maka gagasan-gagasan mahasiswa yang didiskusikan di dalam kampus, seharusnya dapat diterapkan setidaknya di lingkungan masyarakat yang terdekat, di sekitar kampus. Banyak kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di lingkup masyarakat ini, diantaranya:
a.       Mahasiswa dapat mengadakan workshop kewirausahaan, dengan bekerjasama dengan pihak masyarakat.
b.      Mahasiswa dapat memberikan pencerdasan terhadap masyarakat dengan berbagai cara, dengan fokus adalah untuk menyongsong MEA.
c.       Mahasiswa dapat membangun desa binaan dengan kerjasama dan dukungan dari dosen dan pihak kampus.
3.      Mahasiswa harus membangun gerakan-gerakan strategis untuk menghadapi MEA. Mahasiswa dapat membangun komunitas dan mengadakan berbagai kegiatan mencakup kegiatan-kegiatan di atas, dan dapat berupa aksi, mediasi terhadap pihak kampus, serta tokoh-tokoh masyarakat, dan pemerintahan baik legislatif maupun eksekutif, untuk segera mewujudkan kebijakan taktis untuk menghadapi MEA.
Selain peran yang yang sudah di paparkan diatas maka ada beberapa peran  yang dapat dimainkan oleh mahasiswa dalam AEC guna menunjang Indonesia diantaranya dengan melakukan penelitian dengan dukungan dan dorongan dari semua civitas akademika kampus, birokrat dan pemerintah. Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia akan dapat membantu pemerintah maupun masyarakat umum baik kalangan pebisnis yang mempunyai andil cukup besar dalam perekonomian  AEC, maupun bagi masyarakat umum Indonesia untuk mengetahui hal apa saja yang perlu dibenahi baik itu infrastrusktur maupun suprastruktur. Penelitian akan sangat bermanfaat bagi pemerintah karena adanya keterbatasan waktu yang menyebabkan pemerintah tidak detail atau belum mampu secara rinci mengetahui apa yang diperlukan masyarakat ekonomi menengah ke bawah akan sangat terbantu karena penelitian merupakan research yang berarti mencari kembali baik itu hal-hal baru maupun hal-hal lama yang masih perlu dkaji ulang.Dengan adanya penelitian baik dalam bidang exact maupun social akan mampu memberikan manfaat serta terobosan baru terhadap apa yang harus dilakukan, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang masih tertinggal dari Negara ASEAN lain seperti Singapore dan Malaysia maupun mengetahui dan memahami apa yang harus dibenahi oleh pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.
hal ini  mahasiswa juga dapat berperan aktif sebagai wirausaha muda yang memiliki daya  pikir kreatif, inovatif dan kritis sehingga akan mampu bersaing dengan mahasiswa dari Negara ASEAN lain. Disamping itu dengan berwirausaha akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan akan menanamkan pada setiap pribadi untuk menjadi job creator bukan job seeker sehingga akan mampu menciptakan produk—produk baru yang inovatif dan mempunyai daya guna tinggi bagi masyarakat luas. Di sisi lain sebagai mahasiswa yang diharuskan mampu berkompetisi dengan mahasiswa dari  negara lain dalam hal kualitas, mahasiswa Indonesia juga dapat melakukan kolaborasi dengan mahasiswa lain baik dalam riset untuk ASEAN maupun riset dalam hal lain sehingga dalam AEC bukan hanya persaingan yang diutamakan untuk merebut pasar akan tetapi juga berkolaborasi bagaimana dapat membangun kualitas SDM ASEAN yang lebih baik.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

About

TUTORIAL BLOG

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hamidi Putra Soddara - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template