Essay.
Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Oleh
Hamidi : 2012120026
Prodi : manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang
Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang
dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan
negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi
melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam
mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan
prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar
ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap
sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis
aturan.
Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi
tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan
langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi;
mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi
pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan
mekanisme ASEAN Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN,
Maka hal ini mahasiswa mempunyai peran yang
sanga penting dalam masyarakat ekonomi asean karena Mahasiswa, sebagai agent
of change (agen perubahan) tentunya tidak dapat diam berpangku tangan.
Sebagai elemen yang mendapatkan impact yang lumayan besar dengan adanya
kebijakan MEA, tentu mahasiswa harus segera bersiap-siap dan mulai serius dan
fokus menghadapi MEA. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan mahasiswa:
1. Pertama, mahasiswa harus
meningkatkan kualifikasinya untuk menghadapi MEA. Mahasiswa saat ini bukanlah
mahasiswa pencari IPK, akan tetapi harus bisa menjadi mahasiswa yang memiliki
kompetensi dan memiliki skill yang cukup untuk menghadapi tantangan MEA, tanpa
memandang berapapun IPK-nya. Masyarakat Indonesia pada saat ini mulai sadar
pentingnya softskill, terutama dalam kemampuan berbahasa asing dan
bakat-bakat individu, sehingga sudut pandang “mahasiswa baik adalah yang IPKnya
baik” mulai sedikit meluntur. Maka softskill sangat penting untuk
dikuasai terutama yang menunjang mahasiswa untuk mendapatkan karir yang baik.
2. Kedua, mahasiswa adalah agent of
change. Mahasiswa tidak hanya berkewajiban untuk merubah dirinya sendiri,
akan tetapi juga berkewajiban untuk mengubah masyarakat sekitarnya agar semakin
aware terhadap MEA. Disinilah peran sosial masyarakat sangat penting.
Mahasiswa, sehari-harinya hidup dalam lingkungan sosial masyarakat. Mahasiswa
berinteraksi dengan banyak pihak dan elemen masyarakat diantaranya: kos,
warteg, masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya, atasan dan sesama pegawai
apabila bekerja part time, dan lain-lain. Kemudian, mahasiswa merupakan
penghubung dari kehidupan kampus yang ilmiah dengan kehidupan sosial masyarakat
yang sebenarnya. Maka gagasan-gagasan mahasiswa yang didiskusikan di dalam
kampus, seharusnya dapat diterapkan setidaknya di lingkungan masyarakat yang
terdekat, di sekitar kampus. Banyak kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di
lingkup masyarakat ini, diantaranya:
a.
Mahasiswa
dapat mengadakan workshop kewirausahaan, dengan bekerjasama dengan pihak
masyarakat.
b.
Mahasiswa
dapat memberikan pencerdasan terhadap masyarakat dengan berbagai cara, dengan
fokus adalah untuk menyongsong MEA.
c.
Mahasiswa
dapat membangun desa binaan dengan kerjasama dan dukungan dari dosen dan pihak
kampus.
3. Mahasiswa harus membangun
gerakan-gerakan strategis untuk menghadapi MEA. Mahasiswa dapat membangun
komunitas dan mengadakan berbagai kegiatan mencakup kegiatan-kegiatan di atas,
dan dapat berupa aksi, mediasi terhadap pihak kampus, serta tokoh-tokoh
masyarakat, dan pemerintahan baik legislatif maupun eksekutif, untuk segera
mewujudkan kebijakan taktis untuk menghadapi MEA.
Selain peran yang yang sudah di
paparkan diatas maka ada beberapa peran yang dapat dimainkan oleh mahasiswa dalam AEC
guna menunjang Indonesia diantaranya dengan melakukan penelitian dengan
dukungan dan dorongan dari semua civitas akademika kampus, birokrat dan
pemerintah. Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia
akan dapat membantu pemerintah maupun masyarakat umum baik kalangan pebisnis
yang mempunyai andil cukup besar dalam perekonomian AEC, maupun bagi masyarakat umum Indonesia
untuk mengetahui hal apa saja yang perlu dibenahi baik itu infrastrusktur
maupun suprastruktur. Penelitian akan sangat bermanfaat bagi pemerintah karena
adanya keterbatasan waktu yang menyebabkan pemerintah tidak detail atau belum
mampu secara rinci mengetahui apa yang diperlukan masyarakat ekonomi menengah
ke bawah akan sangat terbantu karena penelitian merupakan research yang berarti
mencari kembali baik itu hal-hal baru maupun hal-hal lama yang masih perlu
dkaji ulang.Dengan adanya penelitian baik dalam bidang exact maupun social akan
mampu memberikan manfaat serta terobosan baru terhadap apa yang harus
dilakukan, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang masih
tertinggal dari Negara ASEAN lain seperti Singapore dan Malaysia maupun
mengetahui dan memahami apa yang harus dibenahi oleh pemerintah maupun
masyarakat itu sendiri.
hal ini mahasiswa juga dapat berperan aktif sebagai
wirausaha muda yang memiliki daya pikir
kreatif, inovatif dan kritis sehingga akan mampu bersaing dengan mahasiswa dari
Negara ASEAN lain. Disamping itu dengan berwirausaha akan menciptakan lapangan
pekerjaan baru dan akan menanamkan pada setiap pribadi untuk menjadi job creator bukan job seeker sehingga akan mampu menciptakan produk—produk baru yang
inovatif dan mempunyai daya guna tinggi bagi masyarakat luas. Di sisi lain
sebagai mahasiswa yang diharuskan mampu berkompetisi dengan mahasiswa dari negara lain dalam hal kualitas, mahasiswa
Indonesia juga dapat melakukan kolaborasi dengan mahasiswa lain baik dalam
riset untuk ASEAN maupun riset dalam hal lain sehingga dalam AEC bukan hanya
persaingan yang diutamakan untuk merebut pasar akan tetapi juga berkolaborasi
bagaimana dapat membangun kualitas SDM ASEAN yang lebih baik.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !